Kebutuhan pokok manusia terdiri dari sandang papan dan pangan. Sandang merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan pakaian. Papan merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan tempat tinggal. Sementara tangan merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok kita bisa merasakan kehidupan yang aman dan nyaman. Pangan juga merupakan kebutuhan yang harus segera terpenuhi. Hal ini berkaitan dengan aktivitas kita sehari-hari. Pangan merupakan sumber energi bagi tubuh untuk beraktivitas.
Bahan pangan bisa berasal dari hewan ataupun tumbuhan. Untuk bisa dikonsumsi beberapa jenis pangan harus dimasak terlebih dahulu. Keahlian masak menjadi salah satu keahlian dasar yang seharusnya bisa kita kuasai. Dengan keahlian ini kita bisa mengolah bahan pangan yang tidak bisa dikonsumsi secara langsung. Keahlian ini bisa kita gunakan saat berada di rumah ataupun di luar rumah. Jika di dalam rumah kita bisa menggunakan peralatan yang sudah tersedia di dapur. Namun jika berada di luar rumah biasanya kita memiliki keterbatasan pada alat. Contoh kegiatan di luar rumah adalah saat kita sedang berkemah.
Perkemahan merupakan salah satu kegiatan yang menghasilkan dan seru. Setan ini biasanya dilakukan di alam terbuka dan jauh dari keramaian. Untuk bisa beraktifitas dengan normal kita pastinya akan membutuhkan makanan. Satu cara untuk bisa makan adalah dengan memasak bahan makanan. Memasak saat berkemah bisa kita lakukan dengan menggunakan api unggun. Namun di beberapa tempat kadang kita dilarang untuk membuat perapian. Untuk mengatasi hal ini, saat ini sudah banyak peralatan memasak yang bisa kita gunakan. Peralatan ini biasanya ukurannya lebih kecil karena disesuaikan supaya bisa mudah dibawa.
Masak di luar ruangan juga memiliki kendala tersendiri. Mulai dari keterbatasan bahan bakar bahkan hingga keterbatasan air. Untuk memasak menggunakan kompor kita biasanya memerlukan bahan bakar gas ataupun lainnya. Jika kehabisan bahan bakar maka kita harus bisa memasak menggunakan kayu bakar. Namun memasak menggunakan perapian dari kayu biasanya akan lebih sulit. Selain itu menggunakan kayu bakar juga akan meninggalkan bekas hitam pada peralatan. Maka dari itu pastikan Kita bisa berhemat saat masak menggunakan kompor. Jika ketersediaan air juga terbatas, kita harus menggunakannya secara efisien.
Kali ini saya akan menceritakan bagaimana memasak nasi menggunakan nesting. Hanya saat memasak nasi menggunakan nesting banyak yang mengalami nasi gosong di bagian bawah. Beberapa cara yang biasanya digunakan supaya tidak gosong. Ada yang menambahkan minyak supaya nasi tidak menempel. Ada juga yang mengaduk-aduk terus tetapi biasanya akan menghasilkan nasi yang lembek seperti bubur. Saya biasanya tidak menggunakan dua cara di atas. Cara yang biasa saya gunakan adalah dengan pengaturan api pembakaran supaya nasi tidak gosong dan matang sempurna.
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mencuci beras yang akan kita masak. Jika tersedia banyak air kita bisa mencucinya sampai bersih. Namun jika air terbatas kita bisa mencucinya sekali atau bahkan tidak perlu mencucinya. Masukkan beras dalam nesting kemudian tambahkan air sampai setinggi satu ruas jari di atas beras. Untuk rapat nesting kemudian nyalakan api agak besar dan pantas secara berkala. Saat air mulai mendidih pastikan air tidak tumpah. Tak terlihat air akan tumpah kita bisa membuka tutupnya sedikit supaya air kembali turun. Beras sudah mengembang semua kecilkan api kompor. Tutup kembali nesting dan cek secara berkala untuk tingkat kematangan nasi. Gunakan api kecil sampai nasi benar-benar matang.
Sedang berkemah pastikan kita tidak hanya membawa satu kompor. Ini untuk mempercepat proses kita memasak karena memasak nasi memerlukan waktu yang lumayan lama. Saat sedang masak nasi kita bisa juga memasak sayur dan lauk. Sehingga saat nasi matang sayur dan lauk juga sudah siap. Selamat mencoba dan pastikan peralatan yang Anda gunakan berfungsi dengan normal sebelum Anda berangkat.
