Hari ini Google foto mengingatkanku pada kenangan 4 tahun lalu. Pada 20 Januari 2019 saya sedang berada di pantai gerangan. Pantai ini berlokasi di wilayah selatan kabupaten Tulungagung. Saat itu merupakan hari kedua saya berkegiatan di sekitar pantai. Setelah hari sebelumnya kami melakukan perjalanan menuju pantai ini. Saya sedang mengikuti salah satu kegiatan rutin teman-teman Pramuka ITS. Hari itu kami akan melanjutkan perjalanan menuju pantai sidem yang berada di sebelah barat pantai ini.

Kegiatan ini bernama ormed atau orientasi Medan. Sesuai dengan namanya, selain melakukan perjalanan kami juga praktek navigasi darat. Tempat yang dipilih merupakan daerah pinggir pantai supaya lebih mudah untuk dipelajari dan dikenali. Setiap kelompok akan dibekali peta kontur dan akan praktek untuk mengenali Medan yang ada di sekitar. Selain konturnya yang lebih mudah dibaca keindahan pantai selatan juga menjadi salah satu alasan kami memilih tempat ini. Hari itu cuaca sedang cerah bahkan relatif panas. Hembusan angin laut sedikit memberikan kesegaran di tengah-tengah cuaca yang panas. Padahal hari sebelumnya sempat hujan, bahkan saat pertama kami akan memulai perjalanan.

Itu kami disambut sinar mentari yang begitu indah. Pukul 05.00 pagi matahari mulai muncul dengan semburat jingganya menambah keindahan pagi itu. Tampak perahu nelayan sudah berada di pinggir pantai. Telah menikmati matahari terbit, kami mulai mempersiapkan sarapan pagi untuk hari itu. Semlir angin laut dan deburan ombak menemani aktivitas pagi kami saat itu. Setelah selesai masak dan menyantap makan pagi, kami mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan hari itu. Setelah siap kami mulai berjalan sesuai dengan kelompok masing-masing.

Perjalanan dimulai dengan menaiki bukit di sebelah barat pantai gerangan. Hal ini dipilih untuk mempersingkat waktu perjalanan karena jika lewat pinggir pantai maka jarak yang ditempuh akan semakin jauh. Walaupun jaraknya lebih pendek tetapi ketinggiannya lumayan dengan beban yang kita bawa. Daerah perbukitan di Pantai Selatan sudah banyak yang dikelola oleh masyarakat. Saat itu yang banyak yang ditanami pohon jagung sehingga kita juga harus melewati kebun jagung. Pohon jagung yang sudah mulai tinggi lumayan menyulitkan pandangan sehingga kita harus sering mengecek lokasi di peta. Apabila tidak teliti maka kita bisa menuju ke arah yang keliru dan memperpanjang jarak yang harus kita tempuh.

Sebelum sampai di Pantai sidem kita juga akan melewati beberapa pantai. Pantai-pantai ini memiliki pemandangan yang indah bahkan dari atas pun sudah terlihat indah. Salah satu pantai yang indah adalah pantai Dadap tetapi untuk menuju ke pantai ini kita harus menuruni tebing terlebih dahulu. Namun saat itu kami tidak sempat untuk berkunjung ke pantai ini karena waktu yang sudah lumayan siang menjelang dhuhur. Di sebelah baratnya ada pantai Coro kita akan menuruni bukit juga untuk sampai di pantai ini. Pantai ini dilewati oleh proyek jalan lintas selatan, saat itu masih proses pembangunan mungkin sekarang sudah jadi. Kami sampai di pantai ini sekitar pukul empat sore. Saat itu kelompok saya termasuk yang awal sampai sehingga kami memutuskan untuk menunggu kelompok yang lain. Sembari menunggu kami beristirahat dan menikmati keindahan pantai coro.


Semua kelompok berkumpul kami melanjutkan perjalanan menuju pantai selanjutnya yaitu Pantai popoh. Jalan yang kami lewati adalah jalan lintas selatan yang saat itu masih dalam proyek pengerjaan. Badan yang sudah mulai lelah membuat perjalanan terasa begitu lama. Mempersingkat waktu setelah melewati jalan lintas selatan Kami berbelok ke arah kebun jati. Memilih jalan ini jarak yang ditempuh akan semakin singkat dan akhirnya kami tiba di Pantai popoh sekitar pukul 18.15. Setelah beristirahat sekitar 30 menit kami melanjutkan perjalanan menuju pantai sidem. Jarak menuju pantai sidem adalah sekitar 2 KM melewati jalan normal. Jika menyusuri pinggir pantai maka jarak yang ditempuh akan semakin singkat.


Tepi pantai akan mudah dilalui saat air sedang surut. Namun saat itu ternyata waktu pasang air laut sudah tiba sehingga kita tidak bisa berjalan di tepi pantai. Dari Pantai popoh menuju pantai sidem sebenarnya terdapat jembatan penghubung yang berada di pinggir tebing. Jembatan ini kondisinya sudah lumayan rusak karena plat besinya sudah mulai keropos. Setelah berbagai pertimbangan, utama terkait tenaga dan waktu kami akhirnya memilih melewati jembatan ini. Kami berjalan bergantian dengan memilih plat yang masih utuh dan melalui tulangan rangka jembatan ini. Mohon untuk tidak ditiru karena bisa membahayakan diri kita ataupun orang lain. Telah berjibaku dengan jembatan yang rusak kami akhirnya sampai di pantai sidem. Setelah itu kami mulai mempersiapkan tempat untuk istirahat dan juga makan malam. Setelah makan malam dan melakukan sedikit evaluasi tentang kegiatan pada hari itu, kami melanjutkan istirahat guna memulihkan tenaga untuk esok hari.

Kegiatan ini menjadi sebuah kenangan yang indah dan berharga. Walaupun lelah namun terbayar dengan keindahan pantai selatan. Sampai jumpa di bagian selanjutnya....
