Bangsa Indonesia pernah mengalami masa kelam saat masa penjajahan. Ribuan orang dipaksa untuk melakukan kerja paksa atau rodi. Mereka adalah rakyat biasa yang diminta untuk bekerja dengan upah yang minimal atau bahkan tidak mendapatkan upah. Salah satu kerja paksa yang buktinya ada sampai sekarang adalah jalan Raya pos. Jalan ini dibangun pada masa gubernur jenderal Hindia Belanda yang ke-36 yaitu Herman Willem Daendels. Pada awalnya, pembangunan jalan ini hanya untuk kebutuhan pos dan militer hingga akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1857. Jalan ini membentang sepanjang 1000 km dari ujung barat pulau Jawa hingga ujung timur pulau Jawa. Titik awal jalan ini di bagian barat berada di daerah Anyer Provinsi Banten. Sementara ujung bagian timurnya berada di daerah Panarukan Jawa Timur. Di Anyer terdapat sebuah monumen yang menandakan titik nol KM jalan anyer-panarukan.
Monumen penanda ini berupa menara suar yang berlokasi di daerah Cikoneng sehingga dinamakan menara suar Cikoneng. Menara suar yang ada sekarang adalah bangunan baru, bangunan lama hanya tersisa serpihan pondasi saja. Menara suar yang lama hancur akibat letusan gunung Krakatau pada tahun 1883. Bangunan menara suar yang baru bergeser 50 meter dari serpihan pondasi yang lama kearah darat. Menara ini dibangun pada tahun 1885 dan masih dipergunakan hingga sekarang. Saat ini menara ini dikelola oleh direktorat ke navigasian direktorat jenderal perhubungan laut kementerian perhubungan. Selain itu menara ini juga sudah berstatus sebagai bangunan cagar budaya.
Untuk mengunjungi tempat ini Kita bisa memilih beberapa alternatif. Alternatif yang pertama adalah menggunakan transportasi umum. Yang akan saya informasikan adalah transportasi dari Rangkasbitung. Kita bisa menggunakan transportasi kereta api lokal merak dari stasiun Rangkasbitung dan turun di stasiun krenceng. Selanjutnya kita bisa menggunakan angkutan umum untuk sampai di lokasi menara suar Cikoneng. Selain itu kita bisa menggunakan bus dengan berhenti di terminal Labuan kemudian melanjutkan menggunakan angkutan umum menuju Cikoneng. Atau kita juga bisa menggunakan mix transportasi salah satunya membawa sepeda lipat. Setelah turun dari kereta api di stasiun krenceng kita bisa menikmati jalanan sepanjang pinggir pantai menggunakan sepeda. Jika menggunakan transportasi pribadi kita bisa memilih jalur dari Cilegon ataupun dari Pandeglang.
Di lokasi ini terdapat kantor direktorat ke navigasian, serpihan pondasi menara suar lama, menara suara baru, dan monumen bola dunia. Selain itu terdapat juga penginapan dan ada pantai umum di sebelahnya. Tempat ini juga biasa digunakan untuk pemantauan hilal awal bulan puasa ataupun awal bulan Syawal. Jika sedang berada di sini harap berhati-hati terutama saat musim angin dan ombak besar. Jika sedang ombak besar maka jangan terlalu dekat dengan pinggiran pagar. Tempat ini sangat terbuka dari sinar matahari jadi pastikan pilih waktu yang tepat saat berkunjung.
Selamat menikmati dan sampai jumpa di titik nol kilometer lainnya....