Sepeda merupakan alat transportasi yang biasanya digerakkan oleh dua buah roda. Kenapa biasanya ? Karena ada beberapa jenis sepeda yang memiliki lebih dari dua roda. Contoh yang mudah kita temui yaitu sepeda kargo, mungkin becak juga bisa dimasukkan ke dalam jenis sepeda kargo. Selain itu ada juga sepeda untuk anak-anak baik yang beroda tiga atau beroda empat(aslinya dua tapi ada tambahan roda bantuan). Bahkan ada sepeda yang hanya memiliki satu roda, yaitu sepeda yang biasanya digunakan untuk sirkus.
Berbicara mengenai roda sepeda, kita tidak bisa lepas dengan yang namanya ban. Ada beberapa jenis bahan ban yang saya ketahui yaitu gabus/busa dan karet, atau mungkin ada jenis lain? Untuk yang berbahan busa akan sering kita temui pada sepeda anak-anak. Sedangkan bahan karet akan lebih mudah kita temui, karena sebagian besar sepeda pasti menggunakannya. Biasanya ban ini terdiri dari ban dalam dan ban luar. Namun saat ini juga sudah tersedia teknologi tanpa ban dalam, atau lebih populer dengan sebutan tubeless.
Untuk bisa digunakan, ban harus diisi tekanan angin supaya bentuknya bisa mengembang dan kuat. Setiap ban memiliki spesifikasi tersendiri, terutama pada urusan tekanan angin yang disarankan. Maka dari itu kita harus memberikan tekanan angin sesuai spesifikasi ban tersebut. Pemberian tekanan yang berlebihan bisa menyebabkan ban meletus. Sedangkan pemberian tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan ban kempes. Sehingga kita harus selalu mengecek kondisi ban sebelum digunakan untuk memastikan tekanan angin sudah sesuai.
Pemberian tekanan angin yang pas membuat sepeda nyaman untuk dikendarai. Jika berlebihan maka akan meletus dan dipastikan tidak bisa digunakan. Yang menarik adalah saat ban kekurangan tekanan angin. Pengaruh pertama yaitu sepeda akan terasa lebih berat saat dikendarai karena roda tidak bisa berputar dengan sempurna bahkan menjadi tidak seimbang. Pengaruh tersebut tidak terlalu berisiko dibandingkan pengaruh berikutnya. Pengaruh lain yaitu saat kita bertemu jalan rusak atau bahkan lobang. Karena tekanan yang kurang sehingga ban akan tertekan oleh bagian keras roda. Hal ini bis menyebabkan ban menjadi bocor, bahkan lebih parahnya robek.
Ban yang sudah robek pastinya sudah tidak bisa digunakan dan harus diganti. Sementara jika ban hanya bocor, kita bisa menggunakannya kembali tanpa harus ganti dengan yang baru. Namun sebelum dipakai kita harus memperbaiki dengan menambal bagian yang bocor. Tapi bagaimana jika tidak ada tukang tambal ban ? Atau kita berada di daerah yang sepi bahkan tidak ada penduduk? Satu-satunya cara yaitu kita harus memperbaiki secara mandiri. Namun kemampuan ini juga tidak dimiliki oleh semua orang, maka kita harus mampu untuk mempelajarinya. Dengan mempelajari cara menambal ban, kita bisa mengantisipasi jika kejadian seperti kondisi diatas.
Menambal ban juga tidak mudah dan memakan waktu yang lumayan lama. Selain harus mencari lokasi yang bocor, kita harus menunggu tambalan merekat sempurna dan tidak bocor lagi. Jika masih belum yakin atau masih ragu-ragu menambal ban sendiri maka kita bisa menyiasatinya dengan membawa ban dalam cadangan. Namun cara ini juga harus dibarengi dengan kemampuan mengganti ban dalam.
Semua kemampuan diatas tidak akan berguna jika kita sedang seorang diri dan berada di tempat sepi. Selain kemampuan kita juga harus memiliki peralatan pendukung. Peralatan pendukung bisa disesuaikan dengan kondisi sepeda masing-masing. Alat yang perlu disesuaikan yaitu kunci pas jika kita masih menggunakan as roda yang biasa ataupun kunci lainnya. Namun yang wajib ada diantara alat cukil ban, pompa, dan alat tambal ban. Jadi pastikan sebelum bersepeda apalagi sepeda jarak jauh pastikan anda memiliki dan membawa alat-alat diatas.
Selamat berlatih dan selamat bertualang....