Masa pandemi pada awal tahun 2020 memaksa kita untuk mengurangi interaksi dengan orang lain. Hal ini menyebabkan kebanyakan orang mulai merasa bosan. Banyak orang memilih kegiatan yang bisa dilakukan sendiri. Salah satu kegiatan yang dipilih adalah olahraga. Selain untuk menghilangkan kejenuhan, olahraga juga bisa meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga yang bisa dilakukan tanpa perlu banyak interaksi dengan orang lain salah satunya sepeda. Pada masa ini, sepeda mulai naik daun karena banyak permintaan. Tujuan bersepeda biasanya ke tempat wisata, terutama wisata alam.
Curug Bantahan merupakan salah satu wisata alam yang diminati. Curug ini berlokasi di Desa Cidadap, Kec. Curugbitung, Kab. Lebak. Terletak di salah satu aliran sungai Cidadap yang landai, Curug ini tidak terlalu tinggi. Bahkan secara sepintas mirip seperti bendungan. Saat aliran sedang kecil, kita bisa berjalan di atas Curug ini. Permukaan batunya agak licin, jadi harus berhati-hati. Untuk menuju ke tempat ini tidak tersedia transportasi umum. Kendaraan pribadi yang disarankan adalah kendaraan roda dua. Hal ini karena kita akan melewati gang kecil. Sementara jika menggunakan kendaraan roda empat, kita harus parkir di pinggir jalan kampung. Jarak dari jalan hingga lokasi masih lumayan jauh.

Pada 3 Juli 2021 saya pernah bersepeda kesana bersama Pak Ubai dan Hendra. Jarak menuju kesana dari Alun-alun Rangkasbitung sekitar 15 km arah Bogor. Jalan yang dilalui didominasi jalan datar dengan sedikit tanjakan dan turunan. Setelah jarak 12 km, kita akan sampai di depan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tempur. Di sebelah tempat ini ada jalan ke arah kiri. Kita akan masuk sekitar 3 km sebelum sampai di Curug Bantahan. Jalan akan sedikit menurun dengan kondisi beraspal. Sesampainya di kampung ciuyah, kita akan belok ke arah kanan menuju Cidadap.

Jalan menuju Cidadap adalah jalan beraspal yang sudah rusak. Jalan sedikit menurun hingga kita sampai di pinggir sungai. Disini terdapat jembatan gantung yang terlihat kokoh dan lumayan lebar. Jembatan ini kemungkinan besar adalah batas wilayah kecamatan Sajira dengan kecamatan Curugbitung. Sekitar satu kilometer dari jembatan, kita akan bertemu kampung Cidadap. Kita akan masuk ke gang sempit dan melewati rumah-rumah warga. Setelah itu kita akan lewat kebun dan jalan akan mulai menurun karena menuju arah sungai. Kita akan menemui sawah di sekitar pinggir sungai. Sebelum sawah terdapat tanah yang sedikit lapangan dan sepertinya digunakan untuk tempat parkir.


Dari tempat parkir, kita akan melewati pematang sawah. Jika menggunakan sepeda kita masih bisa menuntunnya. Sementara seratus meter sebelum Curug pematang sawah semakin kecil. Kita bisa menyenderkan sepeda di dekat saung yang ada di sawah atau memanggulnya. Setelah sawah, kita melewati tebing sungai tetapi sudah ada jalannya. Di sekitar sini terlihat banyak bekas tempat duduk dan tempat dagang dari bambu yang sudah terbengkalai. Di sekitar Curug juga terdapat tumpukan pangkal bambu yang terbawa air. Mungkin ini penyebab Curug Bantahan sudah tidak diminati untuk dikunjungi lagi.




Keselamatan adalah hal yang utama. Pastikan terlebih dahulu cuaca sedang bagus saat kita akan berkunjung ke tempat wisata air. Jangan paksakan berkunjung jika kondisi sedang tidak bagus atau banjir. Selamat liburan....