Mansinam, Pulau Kecil dengan Sejarah yang Besar

Menyusuri sudut negeri kali ini akan membahas mengenai salah satu pulau di wilayah Provinsi Papua Barat, yaitu Pulau Mansinam. Saat kalian berkunjung ke Kota Manokwari dan berkeliling kota tersebut, kalian akan melihat salah satu pulau yang memiliki salib dan patung Yesus yang besar. Ya, pulau tersebut adalah Pulau Mansinam.  



Pulau Mansinam memiliki luas sekitar 400 hektar dan dapat dikelilingi hanya dalam waktu satu jam menggunakan kendaraan roda empat. Untuk menuju ke pulau ini, dapat ditempuh dengan menggunakan perahu kayu dari dermaga-dermaga kecil di Kota Manokwari. Tiket yang dibayarkan hanya sekitar 5-10 ribu rupiah, namun jika ingin menyewa speedboat dapat mengeluarkan uang sekitar 300rb sampai 1 juta rupiah tergantung ukuran speedboatnya. Kelebihannya jika menggunakan speedboat kita bisa meminta untuk berkeliling pulau untuk melihat penampakan luar Pulau Mansinam. Saat menuju Pulau Mansinam akan disuguhkan laut yang jernih dengan ikan-ikan yang terlihat melalui permukaan laut. Perjalanan menuju pulau hanya ditempah sekitar 10-15 menit. 




Apa yang menjadi daya tarik pulau kecil ini?? 


Pada tanggal 5 Februari 1855 datang misionaris dari Jerman bernama Ottow dan Geissler. Mereka mendapat izin dari Kesultanan Ternate Tidore untuk mendatangi pulau ini dengan tujuan menyebarkan agama kristen di daerah Papua. Ottow dan Geisler pertama kali menginjakan kakinya di Pulau Mansinam karena jalur perjalanan laut mereka yang mengakibatkan mereka melihat di pulau ini terlebih dahulu dibanding di pulau lainnya. Pada saat mereka datang masyarakatnya masih menganut animisme dan dinamisme. Tidak serta merta ajaran kristen mereka diterima oleh masyarakat sekitar. Butuh beberapa waktu sampai akhhirnya agama kristen diterima oleh masyarakat hingga saat ini. Ottow sampai akhir hayatnya tetap tinggal di Papua, tepatnya di Kota Manokwari. Saat ini makam Ottow menjadi objek yang wajib dikungjungi bagi para peziarah.



Sejarah masuknya agama kristen di Papua melalui Pulau Mansinam ini diperingati oleh masyarakat dengan nama Pekabaran Injil pertama di Papua dan diperingati setiap tanggal 5 Februari di Pulau Maninam. Sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada Ottow dan Geissler masyarakat Papua membangun tugu peringatan. Tugu tersebut terletak di pinggir pantai yang diperkirakan tempat pertama kali Ottow dan Geissler mendarat di Pulau Mansinam. Saat ini tugu tersebut sudah direnovasi dengan penambahan salib berukuran besar, grafir perjalanan Ottow dan Geissler mengajarkan agama kristen dan patung Ottow dan Geissler dengan ukuran besar.




Dekat dengan tugu, terdapat Museum Pekabaran Injil yang menceritakan sejarah mengenai masyarakat Papua sebelum kedatangan Ottow dan Geissler sampai saat ini. Terletak di sekitar museum, terdapat struktur bangunan gereja lama yang dahulu merupakan gereja pertama di Papua.


Patung Yesus besar yang dibangun sebagai lambang agama di Pulau Mansinam berada di bagian paling tinggi pulau. Untuk menuju ke patung tersebut pengunjung dapat berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Patung dibangun dengan tinggi sekitar 25 meter. Ketinggian patung tersebut dapat dilihat saat berada di pesawat. Patung Yesus menjadi tanda Pulau Mansinam saat dilihat dari atas. 



Setiap tanggal 5 Februari, banyak wisatawan datang, bahkan wisatawan dari Jerman. Mereka berdatangan untuk memperingati hari pekabaran Injil di papua dan juga berziarah di makam Ottow yang berada di Kota Manokwari. Bagi kalian yang berniat untuk mengunjungi Pulau Mansinam bisa datang pada tanggal ini untuk melihat keramaian peringatan Hari Pekabaran Injil di Papua.


ARTIKEL TERKAIT

0 COMMENTS

LEAVE A COMMENT